Rabu, 04 Juli 2012

TUJUAN BK PADA PENDIDIKAN FORMAL

 Bimbingan Konseling
Tujuan merupakan pernyataan yang menggambarkan hasil yang diharapkan, atau sesuatu yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan yang diprogramkan. Tujuan bimbingan dan konseling merupakan pernyataan yang menggambarkan kualitas perilaku atau pribadi peserta didik yang diharapkan berkembang melalui berbagai strategi layanan kegiatan yang diberikan. Tujuan bimbingan dan konseling membantu peserta didik mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif dan dinamis sesuai dengan peranan yang diinginkannya di masa depan.

Tujuan bimbingan dan konseling adalah agar peserta didik dapat : (a) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya dimasa yang akan datang, (b) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, (c) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, (d) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja (Juntika, 2002).  Disamping itu, bimbingan dan konseling juga bertujuan untuk membantu peserta didik agar memiliki kemampuan menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasainya.

Untuk masing-masing jenjang pendidikan secara umum adalah sama, hanya karena tahap dan tugas perkembangannya berbeda, maka tujuan spesifik tujuan bimbingan dan konseling berdasarkan perkembangan peserta didik dimungkinkan berbeda. Misal tujuan bimbingan dan konseling di TK/RA adalah membantu anak didik agar dapat mengenal dirinya dan lingkungan terdekatnya sehingga dapat menyesuaikan diri melalui tahap peralihan dari kehidupan di rumah ke kehidupan di sekolah dan di masyarakat sekitar anak. Dengan layanan bimbingan dan konseling di TK/RA tersebut diharapkan dapat :

  1. Membantu anak lebih mengenal dirinya, kemampuannya, sifatnya, kebiasaannya dan kesenangannya.
  2. Membantu anak agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
  3. Membantu anak untuk mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
  4. Membantu menyiapkan perkembangan mental dan sosial anak untuk masuk kel lembaga pendidikan selanjutnya
  5. Membantu oarng tua agar mengerti, memahami dan menerima anak sebagai individu.
  6. Membantu orang tua dalam mengatasi gangguan emosi anak yang ada hubungannya dengan situasi keluarga di rumah.
  7. Membantu orang tua mengambil keputusan memilih sekolah bagi anaknya yang sesuai dengan taraf kemampuan kecerdasan, fisik dan inderanya.
  8. Memberikan informasi pada orang tua untuk memecahkan masalah kesehatan anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar